Jumat, 11 November 2016

8 Penyebab Harga Saham Naik

Tahukah anda apakah yang membuat sebuah saham naik? Bahkan kadang naik drastis? Setiap investor selalu menginginkan keuntungan dari investasi saham yang dilakukannya. Keuntungan besar dan cepat menjadi impian investor di pasar modal. Apakah Keuntungan yang besar tersebut dapat mereka peroleh di pasar modal? Jawabnya tentu bisa. Keuntungan apa yang dapat mereka peroleh dari menginvestasikan uang mereka di pasar modal?.  Keuntungan investor didapat dari dividen yang dibagikan setiap setahun sekali ketika perusahaan tersebut memperoleh laba dan kenaikan harga saham dari harga saham tersebut pada saat IPO. Apa sebenarnya yang membuat harga saham naik?  Ada beberapa penyebab harga saham naik?


1. Adanya right issue emiten.  Right issue emiten dengan disertai Hak Memesan Efek Terlebih Dulu (HMETD) . Right issue dikenal juga dengan istilah Penawaran Umum Terbatas (PUT). Contoh ada emiten yang memberi hak investor pemilik 1.000 saham lama memperoleh 700 saham baru. Jadi jika kita memiliki 20 lot atau 2.000 saham maka investor akan memperoleh 1.400 saham baru. Harga pelaksanaan 300 sedangkan harga dipasar 350 maka kita memperoleh keuntungan 50 perlembar saham. Jika mempunyai 1.000.000 lembar saham betapa keuntungan yang bisa kita dapatkan? Biasanya harga right issue (RI) lebih murah dari harga perdagangan dipasar saat pelaksanaan PUT. Nah kalau beli saham saat pelaksanaan RI lebih murah dari harga pasar maka ketika harga saham naik jelas akan mendatangkan keuntungan bagi investor. Tetapi jika harga pelaksanaan PUT lebih tinggi dari harga pasar saat itu sebaiknya dipikir-pikir untuk membelinya karena dikhawatirkan menderita kerugian. Bukankah kita berinvestasi untuk mencari keuntungan?


2. Andanya aksi korporasi yang menguntungkan. Aksi korporasi yang oleh investor dianggap dapat meningkatkan laba perusahaan atau kemajuan perusahaan dapat meningkatkan harga saham.  Contohnya perusahaan meningkatkan kapasitas pabrik sehingga keuntungan dapat meningkat, perusahaan membagikan dividen yang besar, perusahaan melakukan ekspansi yang akan berdampak kepada kenaikan laba perusahaan, perusahaan diakuisisi konglomerat, perusahaan mendapatkan keuntungan besar dan sebagainya.


3. Kenaikan harga komoditas. Kenaikan harga komoditas dapat meningkatkan harga saham. Contoh jika harga komoditas minyak bumi naik tajam maka emiten minyak bumi biasanya pendapatannya akan naik karena pendapatan naik maka laba perusahaan akan naik dengan demikian saham tersebut akan dimintai pasar, contoh kenaikan harga batubara yang signifikan mengakibatkan pendapatan dan laba perusahaan akan naik tajam juga, sehingga saham emiten batubara akan diburu investor jika sudah begini harga saham akan naik pula.


4. Kebijakan Pemerintah. Kebijakan pemerintah dapat meningkatkan harga saham. Misalnya penurunan suku bunga perbankan dapat menaikkan harga saham. Dengan menurunnya suku bunga maka pemilik modal akan mencari alternatif investasi yang menguntungkan selain deposito salah satunya pilihannya adalah berinvestasi di pasar modal/saham. Dengan meningkatnya jumlah investor maka harga saham juga akan naik karena dana investasi di pasar modal meningkat. Jadi jika suku bunga deposito turun berpengaruh terhadap pasar modal.


5. Adanya investor baru pada emiten yang dapat memperkuat modal perusahaan. Contoh adanya konglomerat yang membeli perusahaan kecil maka respon pasar terhadap aksi ini akan positif, harapan investor terhadap kemajuan perusahaan ini akan lebih besar dibandingkan sebelum masuknya investor baru ini. Bisa juga berhasilnya aksi korporasi berupa right issue yang dapat menambah modal perusahaan menjadi lebih besar. Dengan penambahan modal ini perusahaan dapat mengembangkan produksi   memperluas lahan perkebunan, lahan properti, membuka kantor cabang baru, meningkatkan jumlah penyaluran kredit.


6. Adanya peningkatan laba perusahaan. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan investor menanamkan modalnya karena perusahaan berkembang. Andaikan ada perusahaan yang tahun lalu merugi berubah menjadi perusahaan memperoleh keuntungan besar tahun ini maka saham ini akan diburu investor karena peningkatan kinerja yang menakjubkan. Biasanya ini bisa terjadi karena peningkatan harga komoditas seperti minyak bumi, batubara, karet, kelapa sawit dan sebagainya. Bisa juga terjadi karena perubahan menejemen baru yang lebih piawai mengelola perusahaan yang menyebabkan kinerja perusahaan meningkat sehingga pendapatan meningkat dan perusahaan yang awalnya merugi berubah menjadi mencetak laba. Hal ini dapat mengundang investor datang berinvestasi diperusahan tersebut.


7. Akan ada pembagian deviden perusahaan. Biasanya akan ada peningkatan harga saat menjelang pembagian dividen apalagi dividen yang dibagikan besar. Hal ini menarik minat investor karena akan ada investor yang memburu pembagian dividen. Ada juga investor yang mencari keuntungan dari kenaikan saham menjelang pembagian dividen yang banyak dilakukan trader saham. Sebaliknya perusahaan yang tidak membagikan dividen banyak dihindari investor karena dirasa tidak menarik sehingga harganya cenderung stagnan. Ini bisa dimengerti karena investor menanamkan modal untuk tujuannya mencari keuntungan, jika telah investasi satu tahun tanpa memperoleh keuntungan berupa dividen pasti akan kecewa karena tidak memperoleh imbal hasil apa-apa selanjutnya investor tersebut biasanya akan memilih saham yang lebih menguntungkan.


8. Kondisi politik dan perekonomian global. Kondisi politik juga berpengaruh terhadap harga saham di bursa efek. Misalnya kebijakan politik presiden Amerika Serikat atau Uni Eropa yang membatasi impor cpo akan berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan penghasil cpo dan turunannya. Tentunya laba akan turun dan tingkat kepercayaan investor terhadap saham ini akan berkurang sehingga harga saham tersebut bisa anjlok. Kondisi perekonomian global yang menurun misalnya akan berpengaruh terhadap impor produk dan komoditas. Alhasil perusahaan yang biasanya mengarahkan ekspor ke kawasan tersebut akan berimbas pada penurunan permintaan, sehingga pendapatan perusahaan menurun dan laba perusahaan turun yang ujung-ujungnya saham akan turun karena imbasnya investor akan memindahkan duitnya ke saham perusahaan lain.


Naik turunnya harga saham sangat tergantung pada kinerja perusahaan. Baiknya kinerja meningkatkan kepercayaan investor, dengan tingginya tingkat investor akan mengundang investor untuk menanamkan modalnya di saham perusahaan tersebut. Demikian sharing session kali ini semoga bermanfaat bagi kita. Wassalam.

0 komentar :

Posting Komentar

 
Copyright © . Bisnis dan Saham - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger